Monday, January 26, 2015

Tidak ada yang kebetulan

Penuh. lagi bener-bener ngerasa penuh nih kepala dengan berbagai macam kata-kata. Cuma bingung mau nulis yang mana. andai saya bisa sihir. Pasti seru deh, tinggal ungkapin ajah yang mau ditulis daan.. jadi deh cerita. Wake up mon!! Mimpi ga akan pernah terwujud kalau kamu tetap tidur.

Saya mulai cerita kali ini dengan obrolan ringan saya dengan papa.

23 mei 2011 

Malam itu seperti biasa sehabis menyelesaikan makan malam kami (yang kebetulan ada papa) aku dan papa duduk didepan teras rumah kami. Hal ini biasa kami lakukan bersama sekedar untuk ngobrol, curhat, dan bercanda. Mengingat papa jarang sekali ada dirumah karena tuntutan pekerjaannya.

Tiba-tiba anak tetangga depan rumah kami keluar dalam keadaan wajahnya kotor berlumuran kecap. Dia berlari-lari menghindari ibunya yang berusaha menangkapnya. Mungkin nama yang tepat untuk anak itu Rafi. oke. kita sebut saja dia Rafi. setuju? (harus)

Rafi merupakan seorang anak yang mengalami keterbelakangan mental. fisiknya pun kurang sempurna. Tidak jarang dia masuk kerumah kami secara tiba-tiba, (kebetulan kami jarang mengunci pagar rumah) mengambil barang dan melemparnya. Terkadang aku merasa sikapnya begitu mengganggu. Tapi mama selalu bilang. "Sabar.. dia ga tau apa yang dia lakuin.." Paling-paling aku cuma menghela nafas dan menyuruh Rafi untuk pulang.

Papa tersenyum melihat sikap Rafi yang merengek ketika ibunya berhasil menangkap dia dan membawanya pulang.

"Pa.. Kadang aku kasian deh sama Rafi."
"Kasian kenapa?
"Ya.. kasian ajah. mental sama fisiknya terganggu. Kadang suka mikir. Kenapa Tuhan tega banget ngebiarin orang kaya Rafi lahir dengan kondisi kaya gitu." Aku berucap lirih. 

Bukan hanya Rafi. Banyak orang diluar sana yang mengalami nasib tidak berbeda jauh dengan Rafi atau bahkan lebih buruk. Kenapa harus seperti itu..

"Karena Tuhan punya tujuan.." Ucap papa sambil mengusap kepalaku

"Apa tujuannya? Menyiksa? Atau itu merupakan buah dari perbuatan yang mungkin dilakukan orang terdekat dia?" Aku bertanya masih dengan perasaan bingung.

"Kalo itu rahasia Tuhan boru.. (ini panggilan khas papa. Maklum, kami orang batak) Yang perlu kamu tau adalah setiap manusia yang Tuhan ciptakan pasti punya tujuan. Ga ada yang diciptakan karna kebetulan."

Aku masih menatap bingung. ga ngerti. ga paham. bukannya lebih indah dan ga ada yang tersakiti kalau semua tercipta dalam keadaan baik. Sepertinya papa mengerti apa yang ada dalam pikiranku.

"Hehe.. bingung yah?" Papa berusaha menebak. Aku hanya mengangguk

"Gini.." Papa membetulkan posisi duduknya
"Dengan adanya orang-orang seperti Rafi makanya kamu bisa bilang fisik yang lengkap itu baik. Dengan adanya sakit, makanya kamu tau kalo sehat itu penting. Dengan adanya tangis kesedihan kamu tau klo kebahagiaan itu menyenangkan . Dengan adanya perpisahan kamu tau klo kebersamaan itu berharga. Rafi bisa jadi pelajaran berharga buat kita untuk bersyukur."

That's the point! Bersyukur. Orang-orang seperti Rafi yang bisa membuat kita bersyukur. Orang-orang seperti mereka yang bisa membuat kita menghargai diri kita. Menyadari bahwa kita Berharga. Rafi juga.

Mereka adalah pelajaran berharga yang dikirim Tuhan secara gratis. Dan kita adalah penolong yang Tuhan kirimkan bagi mereka yang memerlukan. Percayalah. seperti apapun kita terlahir Tuhan pasti juga menciptakan orang lain yang membutuhkan kita. Begitu juga sebaliknya. Jadi tidak ada yang lebih baik atau buruk. yang ada saling membutuhkan. Saya, kalian, kita semua saling membutuhkan. 

Give of your hands to serve and your hearts to love  -Mother Teresa-

No comments:

Post a Comment