Monday, December 28, 2015

Untuk ayah dan ibu, maaf bila tahun ini tak bisa habis ku lunasi rasa rindumu.

Jangan tanya apa aku tak punya rasa rindu. Melihat sesama teman perantau sudah mengabadikan foto mereka dengan keluargapun sudah cukup membuat hatiku makin hancur saja rasanya. Tapi mau dikatakan apalagi, bila berbagai masalah justru mengikat kakiku disini. Tapi tenang saja, dalam diam kutitipkan salam dan jutaan rinduku pada Tuhan. Ku mohon agar Dia tetap menjaga saat aku tak ada didekat kalian.

Jangan sedih ayah dan ibu, biarkan sejenak rasa rindu mengajarkan kita tentang arti pentingnya kata temu. Agar tak lantas ku sia-siakan tiap detik yang diijinkan Tuhan Saat nanti kita bisa saling bertatapan. Tak perlulah berpikir macam-macam apalagi merasa jakarta membuatku tak lagi punya cinta bagi kalian, Karena sungguh, aku selalu merindukan kalian, bahkan didetik pertama perpisahan kita tahun lalu. 

Aku hanya tak ingin cengeng dihadapan kalian, agar kalian tak perlu menghabiskan hari-hari kalian disana dengan rasa khawatir karena mengingat wajahku yang bersimbah airmata. Aku putri pertamamu, tak akan kalah dengan kerasnya pertarungan dunia. Seberapapun kerasnya mereka menyematkan predikat bagi jakarta. Sungguh, aku tak akan kalah. Jadi tenanglah ayah dan ibu tercinta. Aku baik-baik saja.

Maaf bila tahun ini aku hanya bisa menyapa lewat telepon saja. Padahal aku begitu rindu mencium punggung tangan kalian. Memeluk kalian untuk menumpahkan semua rindu yang kuikat didada. Tapi aku yakin kalau kalian tahu ini yang terbaik bagi kita. Ada mimpi yang harus kulunasi disini. Ada harapan yang telah kalian letakan dipundakku dan harus ku selesaikan dengan segera. Jadi percayalah aku tak pernah lupa untuk tetap mencintai kalian berdua.

Mungkin nanti entah kapanpun itu, kita bisa bertemu dalam rindu yang tak terbantahkan lagi. Maka kumohon sampai waktu itu tiba tetaplah sehat-sehat saja. Agar tenang hatiku menganyam mimpi yang membanggakan kalian berdua. Jangan lupa untuk selalu menjadikanku bahan perbincangan kalian dengan Yang Esa. Agar restunya bisa selalu menaungi hidupku dimanapun aku berada. 

Kumohon ayah ibu, sampai waktunya tiba dan kita bisa berjumpa, jaga selalu kesehatan kalian berdua. Peluk rinduku ayah ibu. Kiranya Tuhan selalu menyertaimu.



Dari aku,

Putri pertamamu yang sedang menabung rindu.



"...sampai waktunya tiba dan kita bisa berjumpa, jaga selalu kesehatan kalian berdua." http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/09/25/483/140923100930/Pentingnya-Kedekatan-Anak-dan-Orang-Tua




Wednesday, December 16, 2015

Karena ini bukan cuma perihal kapannya, tapi sudah tepatkah orangnya.

Mulai dari sepupu atau teman sekolah yang menikah lebih dulu serta pertanyaan kapan dan dengan siapa selalu saja mengganggu. Tak jarang terlintas dalam pikiran, yang menjalani saya kenapa yang lain harus sibuk-sibuk menggerutu? Tak lupa juga mama papa yang selalu bilang ingin punya cucu. Kadang rasanya ingin lari saja dari kenyataan atau bersembunyi sejauh-jauhnya agar tak perlu sering-sering bertemu dengan mereka yang benar-benar tak tahu apa isi kepala dan hatimu. 

Puluhan resepsi yang kalian hadiri, terkadang memancing tanda tanya dalam hati yang belum juga bertemu dengan jawabannya. Saya kapan yah? Dengan orang seperti apa atau pesta yang bagaimana? Kamu benar-benar tak tahu harus pergi kemana untuk bisa tahu jawabannya apa. Hanya bisa berdoa. Dalam hati dengan diam bertanya pada Yang Kuasa. Kamu jadi lebih sering membicarakan hal ini dalam rentetan doa.

Padahal saat ini, sendiri juga bukan perkara sulit untuk kamu lewati. Kamu mandiri dan kuat menghadapi hidup meski tanpa kisah cinta yang tak jauh dengan drama. Kamu bahagia meski kemana-mana tak ada laki-laki yang menemani. Kamu bebas merdeka menjalani hidup sesuai dengan rancangan yang kamu bina. Tapi, pertanyaan kapan nikah dari mereka yang tak tahu apa-apa tak pelak justru berperan penting melahirkan rasa khawatir. Kadang kamu justru mulai merasa ragu pada diri sendiri. Apa yang salah dengan diri ini. Kenapa tak kunjung dihadirkan dia yang pada hatinya cinta dapat kamu sandarkan sampai ujung usia.

Andai mereka mau sedikit saja santai dan menerima. Mungkin kamu tak harus bingung-bingung berhadapan dengan kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Memangnya wanita mana yang tak ingin menikah? Wanita mana yang tak ingin menghabiskan hidupnya dengan pria yang nama belakangnya disandang olehmu selamanya? Wanita mana yang tak ingin jadi sempurna dengan panggilan mama? 

Harapanmu sama seperti wanita pada umumnya bukan? Tak ada yang berbeda hanya waktunya saja yang belum tiba. Hanya mungkin Tuhan yang belum berkata ya. Masih ada sedikit waktu yang harus kamu gunakan untuk menunggu. Memperbaiki diri dan menyiapkan hati bagi dia yang restu Tuhan telah dikantongi. Jadi tak perlu khawatir tentang apapun yang orang lain katakan atau tentang seperti apapun penilaian mereka pada caramu memandang hidup. 

Karena pernikahan bukan tentang sekarang atau kapan-kapan. Tapi tentang menghabiskan sisa hidupmu bersama dia yang memang dipilihkan Tuhan. Jadi jangan khawatir. Bukannya terlambat, kamu hanya menunggu waktu yang tepat. Dengan dia yang senyum dan restu Tuhan bisa kalian dapatkan. Dengan dia yang akan memperjuangkan bukan hanya ingin diperjuangkan. Padanya yang saat bersama deg-degan mu tak juga menghilang. Kamu dan dia yang sama-sama bangga karena bisa saling mendapatkan. 

Bukankah jauh lebih menyenangkan kalau kamu bisa bertemu, jatuh cinta dan diikat pernikahan dengan orang yang tak main-main dengan perasaan. Selamanya memilih bertahan tanpa ketentuan. Disampingmu dengan setia selalu cinta tanpa syarat apa-apa. Kalau begitu biarkan Tuhan mengambil waktumu lebih panjang dari yang kamu inginkan. Agar bisa dengan matang cintamu dipersiapkan. 

Jadi bersabar sajalah. Karena memang pada hakekatnya jalan Tuhan tak dapat dengan mudah diselami begitu saja oleh setiap hati. Yang pasti semua yang terukir dalam tanganNya, tak pernah berakhir tanpa keindahan. Dia setia dan tak akan meninggalkan. Kamu dan jodohmu, Dia punya aturan sendiri untuk mempertemukan. Jadi jangan bimbang. Karena Dia tak pernah ingkar janji maka harusnya tak ada alasan untukmu berhenti mempercayai. Entah kapan pernikahanmu datang ingat saja, bahwa Tuhan selalu punya waktunya sendiri. Tak pernah terlalu cepat apalagi terlambat. Jadi tetaplah bersabar.

"Pernikahan itu tentang menemukan orang yang tepat, bukan tentang umur." http://katakatamutiarayangbijak.blogspot.co.id/2015/06/kata-kata-mutiara-pernikahan-edisi-terbaru.html

Thursday, December 10, 2015

Tentang sakit yang dulu kuabaikan, tentang satu nama yang dulu selalu kuperjuangkan.

Dan lagi, hujan kali ini membawaku pada ingatan tentang kamu. Sudah lama tak ku dengar kabarmu. Sudah lama sapa yang selalu buat pipiku merah merona menghilang, seakan menguap begitu saja diudara. Aku dan secangkir coklat panas dalam sore ini. Yang dulu kita nikmati bersama dengan manis tanpa suara, kini seakan terasa getir bergelayut dilidah.

Entah ada dibelahan dunia mana kamu saat ini. Atau sedang bertarung memperjuangkan mimpi yang seperti apa, lihatlah masa laluku. Aku merindukanmu. Tentang harapan yang dulu pernah sama-sama kita kumpulkan dan perjuangkan. Tentang rindu yang dulu selalu dengan mudah bisa aku sampaikan. Tentang cinta yang selalu mengarah pasti pada satu hati yang kini seperti tak punya perasaan. Aku menyimpannya rapih dan tak pernah berniat membaginya pada siapapun. Aku juga sama sekali tak pernah berniat membuangnya. Hanya kututup semampuku. Meski Sesekali dia terbuka begitu saja tanpa permisi.

Masih nyata kurasa setiap desirnya. Saat tanganmu mengusap lembut kepalaku. Saat cinta menyapa hangat hatiku. Diantara sekian banyak orang yang datang, kamu mampu menyita jutaan rinduku. Aku mengingat setiap detilnya tanpa terlewat satu barispun. Meski ku tahu kamu mungkin tak akan berhenti disitu. Kamu tak akan seperti aku. Menganggungkan irama yang dulu pernah kita senandungkan bersama. Tapi toh tetap saja, aku masih cinta. Meski tanpa sengaja, aku masih membiarkan tempatmu kosong dalam waktu lama. Hanya untuk jaga-jaga saja, kalau-kalau nanti, entah kapan itu. Kamu pulang dan menyapa kembali hati ini.

Bukan sekali dua kali kurasa dunia menertawai. Saat kamu pergi begitu saja tanpa pamit. Saat ku tahu kamu sudah tak sama lagi. Saat ku tahu kamu medua. Ah sudahlah! toh tetap saja aku masih cinta. Aku memberimu maaf meski tak pernah kamu minta. Aku menunggu meski kamu tak pernah menyuruhku melakukan itu. Siapa yang pantas disalahkan kalau nyatanya hati ini benar-benar tak bisa dengan mudah diketuk cinta yang baru?

Aku sendiripun ingin bahagia bersama cinta yang datang menyapa. Tapi rinduku justru hanya untuk satu nama dan tak bisa dengan mudahnya kuhapus begitu saja. Berkali-kali aku ingin kembali pada kamu yang sosoknya seakan tak dapat kutemukan dalam diri manapun. Tapi kamu malah jadi seperti tempat yang selalu aku rindukan tapi tak dapat lagi aku temui dimana pintunya. Saat dulu aku bisa dengan mudahnya bersandar pada pundakmu, menceritakan semua perasaanku. Kini, bahkan untuk menyapamu saja aku benar-benar tak tahu bagaimana caranya.

Dulu saat menatap foto kita berdua aku selalu senyum-senyum sendiri penuh cinta, Tapi kini rasanya seperti tersayat diluka yang masih menganga, dengan perih yang sejadi-jadinya. Mungkin kamu sudah benar-benar pergi dan memulai cerita baru yang bermacam-macam. Sementara aku masih mengharapkan nama yang sama untuk kehidupan yang akan datang. Kurasa Tuhan saja sudah bosan melihatku yang berusaha memelukmu dalam doa. Menceritakan betapa tak bisanya aku lupa.

Aku masih berharap bisakah aku merubah keputusan Tuhan? Bisakah kutaklukan kamu dalam sujud pada sang Esa? Sungguh, padamu aku masih cinta. Bila nanti entah kapan itu kamu menemukan cinta tempatmu berhenti selamanya. Semoga kamu masih bisa mengingatku meski hanya sebagai serpihan cerita yang pernah kamu sapa dipersimpangan. Paling tidak, aku pernah mendampingimu dalam debat dengan hati tersayat. Wanita ini dalam luka pernah bertahan mati-matian membuatmu nyaman. Aku pernah mempertahankanmu dalam segala kepayahan.

Semoga kelak aku juga bisa bahagia dalam cinta yang tak pernah berniat meninggalkan. Meski terluka aku berharap bisa pulih dan belajar mengikhlaskan. Karena Bukankah ada Tuhan selalu mahir dalam urusan pemulihan? Maka berlalulah masa laluku. Meski butuh waktu panjang untuk melupakanmu, bukankah selalu ada kemungkinan cinta yang baru hadir dan membahagiakan? Jadi, aku akan terus mengupayakan bahagiaku dalam kesabaran. Tuhan pasti tak akan tutup mata dalam setiap harapan. 

"Kini setelah kamu sendiri, camkan dilingkar kepalamu bahwa kamu tak bisa lagi mengandalkannya." http://umiabie.com/5710/ada-cinta-baru-yang-menunggumu-di-ujung-sana-percayalah-sakit-hati-ini-hanya-sementara/

Thursday, November 26, 2015

Untukmu ladies yang ketangguhannya tak habis-habis. Buka mata, hidupmu tak melulu soal cinta.

Bila banyak yang bertanya kenapa kamu sampai saat ini masih sendiri saja. Makan siang atau sekedar pergi ketoko buku kamu lalui tanpa ada yang menemani. Sampai kadang merasa seperti sedang uji nyali. Jangan bingung atau gusar apalagi sampai mencakar-cakar. Karena sendiri mungkin juga anugerah dari Sang sumber segala harapan. Agar kamu lebih berbenah lagi dan belajar berdiri dengan kaki sendiri. 

Siapa bilang kamu tak butuh cinta? Siapa bilang kamu juga tak bisa bermanja-manja? Kamu hanya tahu bahwa hidup tak melulu soal cinta. Saat yang lain sibuk dalam drama, kamu justru tenggelam dalam berbagai cara, untuk membahagiakan diri sendiri dan orang tua. Kamu sadar betul bahwa jodoh tak perlu dikejar-kejar. Ada mimpi yang lebih harus diprioritaskan untuk saat ini. Agar kamu lebih berpijar. Agar jodohmupun dengan mudah menemukan dimana tempatmu mekar.

Bukan tak pernah pula hatimu disapa oleh cinta. Beberapa dari mereka justru sempat buatmu susah lupa. Tapi kamu toh tetap percaya, kelak cinta yang dewasa dengan sederhana pasti bisa menyentuhmu tanpa paksa. Jadi jalani saja. Sendiripun saat ini, kamu masih bisa tertawa bahagia. Ada banyak hal indah yang dulu kamu lewati begitu saja. Ambil jalan putar dan menghampiri kembali, untuk sekedar berbagi tawa, rasanya sah-sah saja. Jadi tak perlu gelisah. Bahagia ada dimana-mana asal mau sedikit santai dan bersabar. Dia tak akan lari kemana-mana.

Bila teman-temanmu asyik menikmati akhir pekan dengan cinta yang sedang mereka puja-puja. Kamupun tak mau kalah untuk mencari bahan tertawa. Berkumpul dengan keluarga atau teman-teman yang punya visi dan misi sama denganmu pun, kamu lakoni dengan senang hati. Membicarakan berbagai topik yang sedang marak pun selalu berhasil membuat matamu berbinar. Mulai dari obat jerawat yang paling ampuh, sampai isu politik yang sedang marak juga bisa jadi bahan menarik untuk kamu perbincangkan. Syukur-syukur dari antara mereka nanti jodoh justru hadir tanpa diduga-duga.

Hatimu pun tak lantas kamu tutup dari hadirnya cinta. Kamu hanya sedang memilah-milah mana yang serius mana yang bercanda. Mana yang layak dipilih mana yang harus tersisih. Sudah sedewasa ini, kamu benar-benar tak ingin menjalani cinta hanya untuk punya nama. Gelar cewek laris bukan lagi incaran manis. Bagimu dia yang kamu nanti dengan sepenuh hati cukup pria dewasa penuh cinta dan bertanggung jawab. Bermental bajapun layak kamu masukan dalam penilaian. Agar dia tak cengeng menghadapi kerasnya dunia. Karena bersamanya ada banyak mimpi yang harus dijajal. Agar bisa bertahan dalam hantaman kehidupan.

Dia juga tak boleh luput dari cinta yang tak seadanya dan berharap diterima apa adanya. Karena bagimu cinta harusnya mengajarkan untuk tumbuh bersama. Kurang lebihnya dia memang akan kamu terima dengan lapang dada, tapi bila mau maju bersama bukankah itu jauh lebih baik nantinya? Karena itu untuk saat ini kamu lebih memilih bersabar daripada terburu-buru. Ungkapan 'semua indah pada waktunya' selalu mampu buatmu merasa lega. Kamu percaya bahwa akhir cerita dalam tangan Tuhan tak akan beri kamu rasa kecewa.

Menikmati proses itu lebih baik daripada mengeluhkan nasib. Percaya saja, ada tangan yang selalu menggenggam. Dia yang tak pernah meluputkan pandang. Bagimu cintaNya selalu bersemayam. Bila banyak yang datang dan pergi begitu saja, bukankah sampai detik ini disampingmu Dia tetap tinggal dan setia? Jadi tetaplah bersabar. Tangan Tuhan tak pernah kurang panjang merengkuhmu. Dia punya cinta yang tak ada kata selesainya. Jadi buat apa ragu-ragu? Ingatlah, bahwa Dia tak pernah main-main dengan masa depanmu. Asal mau berserah, Dia pasti buat semuanya sempurna.



"Bersyukurlah dalam ikhlas. Semua kelapangan hidup pasti akan terbuka." http://www.katakatagambar.com/2014/02/kata-kata-mutiara-bijak-motivasi-indah-wanita-hebat.html

Tuesday, November 24, 2015

Surat Cinta Dari Pria yang Mencintaimu Dengan Terlalu.

Hei gadisku, tak bisakah kamu berhenti tersenyum manis seperti itu? Oh Tuhan.. bagaimana bisa kulihat malaikat tanpa sayap seperti ini ada dihadapanku? Ketahuilah nona, bukan sehari dua hari kulalui waktu bersamamu, tapi herannya cinta tak kunjung surut hadir menyebut namamu dengan ramahnya.

Mungkin selama ini tak pernah satu kalipun kuucapkan kata-kata cinta yang buat pipimu merah merona. Bukan, bukan karena aku tak cinta. Aku hanya tak bisa seromantis pria-pria didrama korea. Kini akan ku beritahu satu rahasia besar yang selama ini kujaga dengan gagahnya. Jantung ini, masih sama deg-degan nya seperti saat pertama kali ku coba menyapa dirimu. Andai tak melekat, mungkin jantungku sudah lepas dari tempatnya.

Memandangmu tanpa suara sampai saat ini masih jadi pengalaman termanis yang kulakukan ketika berada didekatmu. Meski sudah jelas ku tahu hatimu sepenuhnya milikku. Tapi entah mengapa aku selalu merasa kecil dihadapanmu. Aku selalu merasa beruntung karena memilikimu. Bolehkah aku tetap mencintaimu dengan caraku? Menjagamu dengan segala cara yang ku bisa. Dalam diam aku selalu mengagumimu. Tak perlu banyak suara, tak perlu banyak cerita. Aku mencintaimu tanpa ada rekayasanya.

Saat ku lihat kamu tertawa, sadarkah kamu bahwa detik itu juga ruang hatiku bergetar dengan hebatnya? Ada cinta yang tak biasa. Ada rindu yang sulit diselesaikan. Hati kecil ini mengagumimu dalam setiap lakumu. Yang hebat darimu adalah aku selalu merasa cukup meski kamu tak berbuat apa-apa. Saat kamu bercerita, aku merasa dunia berhenti berputar seketika. Aku diam dan mendengarkan. Meski bukan puisi, ucapanmu selalu manis untuk diperdengarkan dalam gendang telingaku.

Bersamamu aku selalu merasa lebih kuat setiap harinya, tapi juga menjadi pemalu dalam waktu yang sama. Ada perasaan diterima meski aku banyak kurangnya. Tanganmu yang selalu terbuka, memelukku dengan lapang dada saat kurasa hidup tak sedamai yang kukira, sanggup buatku merasa temukan tempat terhangat yang mampu redupkan rasa dingin yang membuatku menggigil menghadapi hantaman kerasnya dunia.

Aku bingung kenapa kamu semakin terlihat cantik saja setiap harinya. Bahkan saat wajah tanpa riasan kamu tetap teduh merengkuh tatapku dalam bisu. Hai bidadari.. aku mencintaimu dengan rasa yang sama setiap watunya. Bolehkah kamu kupuja sampai aku menua? Bolehkah kamu kupeluk erat sampai nafas nanti terikat? Percayalah.. Kamu kucinta tanpa ada syarat apa-apa. 

Kuharap kamu tak akan pernah temukan kata jenuh saat bersamaku. Kuharap aku bisa menjadi cinta yang tak akan hilang dalam hatimu. Terimakasih kuucapkan padamu karena telah mengisi penuh hidupku dengan tawamu. Dengan segala yang ku bisa, akan kubuat kamu bahagia. Tertawa lepas menikmati indahnya cinta. 

Dari aku,

Lelaki yang mencintaimu tanpa banyak suara.


http://www.digaleri.com/2011/08/gambar-gambar-romantis-foto-percintaan.html

Monday, November 23, 2015

Untuk kalian yang selalu penasaran, biar surat terbukaku ini yang menjelaskan.

Karena kurasa ini bukan perlombaan, maka sepertinya aku tak perlu buru-buru mencapai garis finish hanya dengan bermodalkan kecepatan. Nanti, entah kapanpun itu. Aku pasti akan diikat juga dalam sebuah pernikahan. Dijariku, kelak akan melingkar sebuah cincin dengan label penyatu yang diberikan dari seorang pria yang memenuhi ruang hati. Dengan dia yang kuputuskan langkah untuk mencari berhenti selamanya.

Aku hanya tinggal tunggu waktu yang baik menurut jalan pikiran Tuhan. Menurut takdir bagaimana Tuhan berbicara. Tak perlu buru-buru. Karena yang aku tahu meski hanya sekali Tuhan benar-benar tak pernah ingkar janji. Pada hati yang mau bersabar janjiNya selalu ditepati. Dia merancang hidup umatNya dengan sangat sempurna. Tak ada yang terlalu cepat atau lambat, karena waktuNya selalu tepat dengan ending yang hebat.

Aku. Kurasa bukan karena tak ada yang mau, atau karena aku yang memasang harga terlalu tinggi dalam pasaran. Ini hanya bicara soal waktu. Bukankah kalian sendiripun tahu? Bahwa entah dimanapun dan seperti apapun dia, menurut garis takdir, aku adalah wanita yang berasal dari rusuk seorang pria.

Hanya mungkin untuk saat ini kami masih belum diijinkan saling jumpa dan sapa. Atau mungkin sebenarnya sudah, tapi Tuhan masih berkata nanti saja, Aku punya rencana indah untuk kalian berdua! Atau mungkin juga aku dan dia masih diminta untuk sama-sama berbenah, sehingga bila waktunya telah tiba, kami sama-sama siap untuk saling mendampingi selamanya. Jadi ku mohon pada kalian yang selalu saja penasaran, untuk lebih bersabar lagi menanti hari bahagiaku itu.

Adakah kesendirianku merepotkan kalian? Atau adakah penolakanku terhadap cinta yang tak kuinginkan membuat kalian rugi dalam banyak hal kecil maupun besar? Kalau tidak, maka kumohon menjauhlah. Berhentilah mendikte ini itu, atau berhenti banyak bicara. Komentar kalianpun tak lantas segera menghadirkan jodoh yang sedang ku nanti dengan segenap hati

Sekarang aku hanya sedang berusaha menikmati setiap waktuku kini. Entah sendiri atau bersama siapa, aku sedang sangat belajar memperbaiki diri menjadi wanita yang lebih baik lagi. Demi dia yang kelak datang untuk menjemputku. Mengajakku mengarungi hidup bersama dan menjadi ibu yang hebat bagi anak-anaknya. Karena pada hakekatnya, menikah bukan perkara hari ini atau nanti. Bukan masalah sekarang atau kapan-kapan. Tapi ini tentang kesepakatan yang tak akan lekang oleh pertengkaran. Jadi tunggu saja.

Dan untuk kamu hei calon lelakiku. Sudahkah kamu menemukan jalan untuk sampai dihadapanku? Tenang saja, aku masih sabar menunggumu. Tak perduli seberapa lama, atau akan bertemu dengan cara yang bagaimana. Percaya saja, kamu dan aku punya Tuhan yang tak main-main dengan doa umatNya. Karena itu tetaplah berusaha, aku disini dengan sabar menantimu dalam perbincanganku dengan Tuhan. Semoga kita segera dipertemukan dalam cinta yang tak lagi menemukan kegagalan.


"Semoga kita segera dipertemukan dalam cinta yang tak lagi menemukan kegagalan."



Tuesday, November 17, 2015

Walau tak seperti kita, apa mereka tak pantas untuk dicinta?

Dua hari yang lalu aku melakukan aktivitas lari sore. Mungkin karena sudah mulai sering hujan, sore itu taman terlihat lebih sepi dari biasanya. Aku berlari berkeliling taman. Kakiku terhenti saat melihat seorang ibu-ibu melempar ice cream yang tergenggam ditangannya pada wajah seorang anak berusia  sekitar 10 tahun. Aku bingung, anak itu diam saja. Saat kulihat wajahnya, aku sadar dia anak yang berbeda. Pandangan kosong namun tetap bisa memancarkan rasa takut itu menunjukan bahwa dia tak senormal anak- anak pada umumnya.

Masih belum selesai juga. Ibu itu masih memaki anak itu dengan kasar. "Awas kalo kamu masih berani dekat-dekat dengan anak saya. Dasar sial. cacat!" Ibu itu menghardik sambil mendorong tubuh anak tersebut. Tak tega melihat pemandangan itu, aku pun menghampiri dan bertanya ada apa. Ibu itu menjelaskan, bahwa anak itu tadi berusaha mendekati anaknya yang berusia 3 tahun dan menyodorkan ice cream untuk anaknya. Jijik, itulah alasan dia tak ingin anaknya didekati oleh anak keterbelakangan mental tersebut.

Setelah puas marah-marah ibu itu pergi begitu saja tanpa rasa bersalah. Aku segera membersihkan wajah anak itu yang belakangan ku tahu Damar namanya. Aku duduk menemani Damar menunggu ibunya datang menjemput. Tak lama kemudian, seorang ibu paruh baya datang menghampiri dengan perasaan khawatir. Berkali-kali dia meminta maaf atas kesalahan anaknya. Aku menjelaskan, aku bukan ibu yang memarahi anaknya tadi. Aku hanya menelpon karena nomor handphone itu yang diingat Damar.

Ibunya menangis sambil memeluk anaknya yang tak berekspresi sama sekali. Sesekali mulutnya berceloteh "adek kecil mau ice cream." Aku tak mengerti maksudnya. Sejenak ibunya bercerita kalau dia sebetulnya selalu melarang anaknya untuk bermain diluar rumah. Karena dia tahu, setiap kali anaknya keluar, hal-hal seperti inilah yang akan diterima Damar. Dihina, dicaci, dan memancing rasa geli. Tapi sore ini dia kehilangan Damar begitu saja. Sehabis mandi, Damar tak terlihat lagi diruang tamu yang lupa dikuncinya.

Dihina? Dicaci? Merasa geli?
Bagiku Damar tak mengganggu sama sekali. Dia hanya diam, tak mengganggu. Dia bahkan tak banyak bicara. Lagipula apa salahnya anak keterbelakangan mental mendapat hak yang sama seperti anak lainnya? Andai bisa memilih, kita tahu bahwa Damar juga tak pernah meminta dilahirkan seperti itu. 

Siapa juga yang mau dilahirkan dalam kekurangan. Entah fisik atau apapun itu. Mungkin kita juga belum tentu bisa membantu mengurangi bebannya, tapi yang perlu kita tahu, baik Damar atau siapapun itu, mereka punya hak yang sama untuk diterima. Mereka juga butuh cinta, sama seperti kita. Berhentilah menghakimi takdir yang jatuh pada siapapun itu. 

Dan untukmu Damar. Tersenyumlah. Juga tak perlu takut untuk terus berjuang menghadapi dunia. Entah akan ada ataupun tidak orang-orang yang menerima mu dengan tangan terbuka. Mulai hari ini kamu hanya perlu berbahagia dan berjuang lebih keras lagi bersama bunda. Karena sungguh masih lebih baik kamu ketimbang kami yang sempurna tapi cacat dalam hatinya. Kuatlah Damar, agar tak lantas kamu tergilas dunia. Percaya dan bersabar saja, selalu ada hati yang lebih bisa menerima ketulusan. Daripada kesempurnaan yang penuh kepura-puraan.


"...anak-anak penyandang cacat tidak dapat dipisahkan begitu saja dari pendidikan atau pembinaan." http://ilmurenggos.blogspot.co.id/2015/02/makalah-penjas-adaptif-pengertian-dan.html





Monday, November 16, 2015

Meski telah mengenalmu lama, ternyata cinta justru hadir setelah aku alami beberapa luka.

Siapa sangka, hatiku justru jatuh pada dirimu yang tak diduga-duga. Teman mainku sendiri. Diantara mereka yang hadir ternyata kamu justru jadi satu-satunya yang bisa membuatku lupa dengan dia yang telah memilih berlalu dari hidupku, tanpa rasa yang tersisa. Sungguh, sisimu ternyata bisa jadi tempat yang nyaman untuk aku berhenti dan beristirahat melepas penat.

Kamu orang biasa, datang dari keluarga yang biasa, dengan pekerjaan yang biasa, benar-benar tak ada yang wah. Tapi entah mengapa saat bersamamu aku selalu merasa bahagia. Saat didekatmu aku merasa diterima sepenuhnya. Dalam pelukmu ada rasa seperti penerimaan sesungguhnya. Juga tak perlu kupungkiri, mungkin cinta kita tak akan sarat dengan drama, karena selama ini kita selalu jadi apa adanya.

Andai bisa sejak awal ku mulai denganmu saja. Mungkin tak perlu kuhampiri banyak hati yang hanya berniat menyakiti, dan membuatku terluka sejadi-jadinya. Bisa kamu bayangkan? Aku sudah berjalan sejauh ini, ternyata perhentianku ada didepan mata. Kamu mengajarkan padaku bahwa bahagia sebetulnya sederhana. Tak perlu berlari sampai terlunta-lunta. Karena bila mau sedikit saja bersyukur ternyata bahagia bisa kutemukan dimana saja dengan siapa saja.

Kamu yang sebelumnya tak pernah kuperhitungkan dalam hal tentang cinta. Tak pernah ku pandang sebagai sosok yang istimewa. Atau malah aku tak pernah melihatmu sebagai pria, justru mampu membawaku pada cinta yang sebenarnya. Aku jatuh, sejatuh-jatuhnya pada hatimu tanpa satupun alasan yang bisa kuutarakan. Ada perasaan lain yang tak bisa dijelaskan sekedar dengan kata. Yang pasti. Denganmu, aku seperti sanggup menjalani berbagai macam masalah kedepannya.

Kamu bahkan bisa mengubah manis hal-hal yang pahit menurut garis takdirnya. Mengetuk hatiku perlahan tanpa pemaksaan. Disampingku diam dan mendengarkan. Tak pernah mengikat dalam berbagai tuntutan. Disampingmu ada cinta yang tetap buatku bebas terbang. Karena kamu tahu semua yang ditakdirkan bersama pasti akan pulang pada waktunya.

Kini aku bisa dengan yakin berucap bahwa kamulah poros jutaan rinduku. Baru kini bisa kurasa, genggaman tanganmu ternyata semacam hal yang sederhana tapi punya nilai yang sebetulnya. Saat menatap jauh kedalam matamu aku seperti diyakinkan tentang masa depan sekalipun tanpa jutaan gombalan. Dan aku bisa merasakan, kamu hadir bukan untuk mencintaiku saja tapi semua keluargaku juga tak luput dari segudang keperdulianmu.

Hai kamu, lelakiku. Kini kutitipkan hati dan cintaku padamu. Bisakah kamu kupercaya untuk menjaganya? Kuharap iya. Agar tak mesti lagi kurasakan getirnya perpisahan kemudian membuatku menangis tersedu-sedu disudut tempat tidurku sepanjang malam. Bisakah kita mulai sekarang hanya untuk saling memperjuangkan tanpa ada yang berusaha melepaskan? Sungguh, aku berharap padamu pencarianku terhenti selamanya.



Monday, October 26, 2015

Untukmu Mantan yang Belakangan ini Punya Hobi Baru : Ngajak Balikan!


Entah sudah berapa lama kita tak bertatap muka. Terakhir kali masih kuingat jelas saat wajah angkuhmu merebut ruang bahagiaku. Bila sekarang kamu lihat aku bahagia, jangan salah! Wanita ini pernah menangis bersimbah maskara diwajah saat kamu memutus hubungan kita begitu saja. Karenamu aku pernah jadi gadis yang sangat menyedihkan dan seakan kehilangan harapan. Dan karenamu juga aku tahu bahwa bahagia sebetulnya aku yang harus membentuknya sendiri.

Dulu, aku berkali-kali mengetuk-ngetuk pelan dada kiriku untuk menguragi rasa nyeri saat aku mengingat kamu. Menggigit bibir menahan airmata saat ada yang bertanya kenapa kita tak lagi bersama. Menghindari pertemuan yang membawaku pada ingatan tentang kamu. Dengan susah payah kutanamkan dalam pikiran bahwa kelak aku dapat beranjak dari tempatku dulu. 

Bila kini kita dipertemukan lagi aku sungguh bahagia. Kini aku bisa dengan lantang berteriak ditelingamu bahwa tentang semua yang dulu diantara kita pernah ada sudah benar-benar tak berarti apa-apa. Hanya tinggal sebuah kenangan yang tak perlu lagi aku perhitungkan. Tapi cukup selalu kujadikan pelajaran.

Aku, yang dulu selalu kamu anggap bodoh dan lugu. Aku, yang selalu kamu bohongi tentang ini itu. Aku yang selalu kamu jadikan bahan tertawaan didepan semua teman-temanmu karena bisa dengan mudahnya kamu tipu. Aku, yang selalu kamu jadikan tempat kesekian untuk kamu singgahi saat rasa jenuh menyelimuti ruang hati. Kini benar-benar sudah tak ada lagi. Bukankah kamu pada akhirnya pun mengiyakan bahwa wanita cantik dan menawan adalah mereka yang sudah jadi mantan?

Banyak sudah yang kuperbaiki setelah kamu sakiti. Penampilan, kelakuan, pola pikir, semua sudah benar-benar kubentuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bukan, bukan karena ingin menarik perhatianmu lagi atau membuatmu memberi pengakuan bahwa sebetulnya aku layak kamu pertimbangkan. Tapi aku hanya sedang mempersiapkan diri untuk pria yang lebih baik darimu nanti. 

Aku juga telah sadar bahwa cara lain menghargai diri sendiri adalah dengan tidak membiarkan hati selalu tenggelam dalam rasa sedih. Jadi menjauhlah. Karena sekarang kamu bukan seleraku lagi. Kalau dulu aku pernah bersusah payah berdiri sejajar denganmu. Mengikuti tiap langkahmu yang seakan selalu ingin jauh meninggalkan aku. Tapi kini, aku punya cara berbeda mengejar apa itu bahagia.

Dan kini kenyataan tak bisa memilikimu bukan lagi hal mengerikan yang harus aku hadapi. Perpisahan kita justru membuatku lega. Karena Sang Esa menyadarkanku tepat pada waktunya dengan cara yang tak diduga-duga. Tersenyumlah kamu hai masa laluku. Bila bukan denganku pasti Tuhan Sudah tahu siapa yang layak mendampingi kamu. Tertawalah, seperti aku yang kini bisa tertawa saat mengingat hal bodoh yang pernah kulakukan hanya demi memintamu tetap disisi.

Tak perlu menyesali apa yang pernah kamu perbuat padaku dulu. Bagimu kuucapkan banyak terimakasih. Karena sudah memberikanku kesempatan untuk bertemu dan memilih orang yang lebih baik dari dirimu. Karena dengan begitu, aku tak perlu tersesat seumur hidup dalam cinta yang salah. Karena kamu meninggalkanku, aku jadi mengerti bahwa terkadang yang paling tuluspun bisa ditampar Tuhan dengan kenyataan. Karena itu kumohon menjauhlah. Kamu pun berhak bahagia walau bukan aku lagi yang jadi alasannya.


"Bukan Jatuhku yang penting, tapi bangkitku setiap kali aku jatuh.." http://www.gambar-katakata.com/kata-kata-move-on/

Friday, October 16, 2015

Hey cowok-cowok! Peka dong. Ini 10 tanda kamu telah mengisi relung hati si dia.

Tak ada yang salah dengan dekatnya sebuah hubungan. Wanita dan laki-laki wajar-wajar saja kalau tenggelam dalam pertemanan. Tapi apa benar sejauh ini dia tak main perasaan? Ini dia 10 tanda sahabat wanitamu mulai menyimpan rasa. Kalau sudah tahu, cepat ambil keputusan yah. Menjauh atau membiarkan rasamu juga tumbuh.

1. Dia mulai sering berkata ciye saat ada lawan jenis selain dia mulai akrab mengisi harimu.

"ciye yang lagi deket sama si ani.."

"ciye yang sibuk bbman mulu. Sama siapa sih? Rina yah?"

"Ciye..ciye.. Racun mana racun.."


Kalau dibilang wanita mahluk paling susah ditebak maunya, mungkin ini juga salah satunya. Ciye bagi wanita punya banyak makna yang berbeda. Bisa jadi tulus karena merasa ikut bahagia dengan olok-olok sederhana atau ungkapan rasa penasaran apakah kalian sepakat tentang yang dia pikirkan dan kamu pikirkan sama adanya.

2. Dia mulai bertanya kamu pergi kemana saja atau menghabiskan weekend dengan siapa.

Ini sudah mulai berbahaya. Kehadiranmu yang mulai berkurang dari sebelumnya mulai menimbulkan jutaan tanda tanya. Kemana? Dimana? Dengan siapa? Kenapa sabtu kemarin ga datang kerumah?

Kebersamaan kalian selama ini sudah mulai menjadi candu bagi dirinya. Satu momen tak bersama membuatnya seperti hilang arah dan tak tahu harus berbuat apa. Dia mulai merasa curiga pada kondisi yang tak semestinya. Bukankah kalian hanya teman? Tapi hatinya tak bisa lagi dikendalikan. Ada baiknya kamu juga mulai tegas menentukan pilihan. Bila kamu hanya merasa dia cocok sebagai teman. Cepat atur langkah mundur dan berhenti membuatnya tenggelam dalam harapan.

3. Setiap menitnya mulai digunakan untuk menunggu balasan pesan.

"Lama yah balesnya.. Aku pikir jempol kamu cantengan."

"Kok lama deh balesnya. Abis mungutin keypadnya yang jatuh-jatuhan yah?"


Dia mulai terlalu ingin komunikasi yang intens. Karena baginya kabarmu adalah yang paling membuatnya merasa tenang. Dia mulai ingin tahu sekarang sedang apa. Sudah makan atau belum. Nanti pulang jam berapa. Semua hal-hal yang tadinya tak masuk dalam list percakapan kalian kini mulai dia lontarkan.

4. Saat sedang bersama dia mulai lebih suka melirikmu diam-diam dibanding harus beradu dalam tatapan.

Bila sebelumnya saat bercerita dia tak canggung menatapmu berjam-jam. Kini dia mulai hanya curi-curi pandang. Baginya adalah hal paling mengerikan saat dia merasa kalau kamu sedang menangkap basah dia yang sedang diam-diam melekatkan pandang. Padahal kamu sendiri merasa biasa saja. Tidak ada yang aneh selama ini juga kalian saling tatap satu dengan yang lainnya.

5. Ada yang beda! Dia mulai sulit diajak bercanda.

"Baju lu aneh banget sih hari ini? Hahaha"

"Biarin ajah! Suka-suka gue dong mau pake baju kaya gimana. Gue emang ga secantik cewek-cewek yang deketin lu!"

*Masuk botol*

Mendadak sensitif? Hati-hati, belum tentu ini karena PMS. Kalau dulu dia akan santai-santai saja saat kamu mencela atau bahkan dia tak mau kalah dengan menghujani mu celaan juga yang membuat kalian tertawa bersama tapi kini berbeda. Dia mulai ingin dilihat olehmu sebagai wanita juga. Dihargai dan dipuji.

6. Penampilannya mulai berubah. Dia mulai tahu mana lipstik mana maskara. Bajunyapun mulai berganti-ganti setiap kali kamu menjumpainya.

Kamu mulai bisa melihat dia tak seperti biasanya. Wangi tunuhnya bisa tercium dari jarak puluhan meter jauhnya. Kamu mulai melihat ada warna pink menghiasi senyumnya yang manja. Dan caranya berpakaianpun tak lagi bisa kamu terka-terka. Bila sebelumnya dia lebih suka memakai jeans yang jarang dicuci kini dia lebih suka mengenakan rok selutut yang membuatnya semakin terlihat manis saja. Ini mungkin dilakukan untuk membuat dia terlihat berbeda atau diam-diam dia mencari tahu wanita seperti apa yang bisa menggetarkan hatimu.

7. Display Picturenya pun sering dirubah untuk menarik perhatian. Berharap kamu mengomentarinya. 

Tak usah bingung bila tiba-tiba dia menjadi orang yang sangat aktif menunjukan diri disemua sosmednya. Mengganti foto atau status mendadak menjadi kegiatannya. Kemungkinan besar ada orang yang sedang berusaha ditarik perhatiannya. Berhati-hatilah, bisa jadi kamu adalah orang yang diharapkannya berkomentar tentang apa yang diposting olehnya.

8. Gaya tertawanya mulai tak selepas dulu. 

Mungkin kamu dulu terbiasa melihat dia tertawa tanpa ada batasnya. Bahkan sampai memeras perutnya yang terasa mulas karena tawa yang tak bisa dikendalikan. Tapi kini, Selera humornya seakan menurun. Saat kamu menceritakan lelucon dan tertawa dia malah senyum-senyum saja. Atau mungkin tangannya berusaha menutupi mulutnya yang sedang tertawa. Terkadang juga dia pamit ingin ketoilet. Siapa yang tahu, mungkin saja dia akan melepas semua tawanya disana. Tak perduli orang ditoilet menatapnya bingung dan ketakutan. Sebaiknya kurang-kurangi melucu sebelum kamu membuat dia jadi gila dimata orang yang tak mengenalnya.

9. Dia mulai sensitif dengan sentuhan.

Sudah jadi hal biasa saat kamu bertemu merangkul pundaknya. Memegang tangannya saat ingin menyebrang. Atau memeluknya saat kamu menceritakan hal yang membuatmu bahagia. Untukmu mungkin ini sangat lumrah. Kamu berfikir bukankah kami selalu begini sebelumnya? Diapun dulu selalu merespon seadanya. Tapi kini kedua pipinya berubah jadi merah. Dia gugup dan tidak bisa berkata-kata. Yang bagimu hal biasa justru jadi hal manis baginya.

10. Matanya menatapmu. Ada cinta terlontar dari bibirnya.

Mungkin dia sudah tidak tahan memendam semuanya sendirian. Dikepalanya ada keinginan agar kamu tahu perasaannya. Tekadnya mampu mengalahkan rasa malu. Meski canggung dia tetap ingin mengungkapkan semuanya padamu. Tentukan pilihanmu! Membiarkan rasa itu juga tumbuh atau memberi pengertian kalian hanya cocok sebagai teman. Agar dia juga tahu harus bagaimana setelah itu.







Monday, October 12, 2015

Surat Terbuka Dari Seorang Pria yang Dirundung Rindu dan Nyaris Gila.

Kamu, gambaran seluruh bahagiaku. Dalam pelukmu, kurasa ada surga kedua selain telapak kaki ibuku. Bukan karena aku tak menangis, kemudian tudingan bahagia atas perpisahan kita bisa kamu lontarkan begitu saja. Berusahalah untuk mengerti. Pria ini benar-benar ingin siap mendampingimu nanti.

Pisahnya kita saat ini bisakah kita sepakat bukan untuk merasa tersakiti, tapi hanya seperti sedang diberi waktu oleh Tuhan untuk memperbaiki diri. Pastikan padaku, bahwa kelak saat aku kembali untuk menjemputmu menulis cerita bersama, kamu sudah benar-benar menjadi wanita yang siap menyandang nama belakangku selamanya.

Jangan menangis lagi hai wanita dengan hati bidadari. Bilang pada papa mamamu. Aku tak akan ingkar dengan apa yang telah kami sepakati. Aku tak hanya ingin mendampingimu sebagai seorang laki-laki yang hanya bermodalkan cinta. Melainkan pribadi yang siap menafkahi lahir batinmu juga. Jadi jangan ragu. Ada cinta yang selalu bersemayam dihiasi rindu. Kamu, sekalipun jauh masih tetap jadi yang paling ku ingat saat pagi menemaniku membuka mata.

Jarak dan waktu ini. Juga rindu yang menyiksa kelak akan ku bayar lunas saat aku sudah mampu berada disampingmu sampai akhir masa. Ini bukan tentang Asia dan Eropanya. Ini tentang cinta yang terlanjur terikat padamu saja dan tak ingin pergi kemana-mana. Jangan lelah menunggu, seperti aku yang tak akan lelah membicarakanmu dalam sujudku dengan Sang Pencipta. Ada rasa syukur yang luar biasa. Terimakasih selalu ku haturkan padaNya karena kamu telah dilahirkan kedunia.

Demikian juga aku, dinegara ini. Negara yang berbeda denganmu sedang berusaha mati-matian dalam perjuangan yang tak ada henti-hentinya. Aku akan menyiapkan istana untuk kita berdua nanti. Karena sungguh, aku memperlakukanmu seperti putri raja, masih mungkinkah aku membawamu dalam kehidupan susah?

Memang cinta kurasa cukup membuatmu menatapku penuh bahagia saat aku pulang sehabis bertarung menaklukan dunia diluar sana dengan usaha seadanya. . Tapi akan lebih indah bila kumiliki kamu dari orang tuamu dengan ikhlas mereka. Sebelum itu, bukankah harus ku yakinkan pada mereka bahwa dalam pelukku putri mereka tak akan pernah hidup menderita. Akulah jaminan mereka untuk merasa rela memberikanmu padaku untuk ku ajak menua bersama.

Jangan takut sayang, jarak dan waktu ini membawa hatiku lebih dekat padamu. Sejauh apapun aku darimu, justru semakin membuatku sadar bahwa disebelahmu adalah tempat yang paling nyaman untuk ku perjuangkan. Pelukmu yang selalu bisa menggambarkan hangatnya rumah. Senyummu yang teduh dan selalu mampu membuatku merasa tenang. Itu semua ternyata hal yang selalu aku rindukan.

Untuk saat ini, kumohon bersabarlah aku tak akan menyerah. Semangat darimulah yang membuatku tak hilang akal untuk mengumpulkan semua hal yang kamu dan anak-anak kita nanti butuhkan. Aku tak akan menyerah. Bila sebelumnya aku telah bersusah payah memasuki ruang hatimu dan keluargamu, mana mungkin aku akan rela begitu saja melepasmu yang selama ini selalu jadi alasan aku tertawa bahagia.

Karena itu, tunggulah aku. Tunggu aku dengan sujudmu dihadapan Sang Esa. Ceritakan rindumu padaNya. Agar kita dapat bertemu dalam doa. Agar lantas tersenyum Dia Sang Maha cinta. Disini ada aku, umatnya yang mampu mengagungkan keajaibannya. Keajaiban dalam satu kata yang mampu membuat hati kalut menjadi penurut. Yaitu cinta. Aku sangat berterimakasih padaNya. Karena kamu telah dilahirkan kedunia. Ciptaannya yang sempurna. Tersenyumlah sayang. Cintaku untukmu dan kutabung jutaan rindu, untuk kutuangkan dalam dekapmu nanti saat Tuhan mempertemukan kita lagi.

Dari aku, pria yang tak berhenti mencintaimu dalam usaha.


"Hatimu sangkar tempatku bersemayam. Kemanapun ku mencoba tuk pergi, tetap saja hatimu  tempatku tuk kembali pulang." http://www.gambarkatacinta.com/2013/10/kata-kata-romantis-cinta-pacaran-jarak-jauh.html

Wednesday, October 7, 2015

Tidak Perlu Gelisah. Yang Pernah Sangat Terluka Bukan Berarti Selamanya Tak Akan Pernah Bahagia.

Dengan peluh aku bersimpuh rapuh membungkam ditengah gaduh. Dalam getir dawai kisah piluku kamu berlalu. Jutaan kata-kata nyinyir membanjiri derap langkah gontaiku. Apa dayaku, bila ribuan hari yang kita lewati tak lantas membawaku pada gerbang altar pernikahan yang aku mau. Kamu pergi, setelah membuat aku yakin untuk membawamu masuk ditengah keluarga. Membuatmu diterima mereka semua. Dengan manis menjanjikanku pernikahan yang tak akan usai meski ditelan jutaan pencobaan. 

Tak bisakah kalian memahami, gagalku sudah cukup membuatku jatuh tersungkur dalam luka yang mungkin tak akan pernah sembuh. Kumohon, berhentilah menjadikan kami topik terhangat untuk kalian perbincangkan. Dan kamu, terimakasih karena sudah meludahi wajah kedua orang tuaku dengan kepergianmu. Terimakasih karena sudah membuatku menghadapi tamu undangan sendirian. Terimakasih, karena sudah membuatku terbang melayang dalam alunan harapan kebahagiaan, kemudian menghempaskanku jatuh kedasar jurang yang paling dalam. 

Entah siapa wanita yang ada dibalik kehancuran hubungan kita. Aku berharap nanti dia akan membayar lunas ini semua. Pergilah, aku tak akan mencegah. Aku yakin ini bukan akhir dari segalanya. Aku yakin Tuhan selalu punya cara indah untuk mengakhiri airmata. Aku yakin, Tuhan berpihak pada setiap hati yang dipatahkan begitu saja.

Aku akan membawa apa yang telah terjadi padaku hari ini. Agar kelak aku bisa tersenyum saat bahagia menjemputku keluar dari kejatuhan yang tak terelakan. Dan untuk mama papa yang tertunduk malu tanpa bisa menjawab pertanyaan mereka. Tersenyum dan berbahagialah. Karena putrimu telah lepas dari cinta yang salah tepat pada waktunya.

Jangan tanya bagaimana perasaanku atau bagaimana aku menjalani hidup setelah ini. Karena sungguh, tak ada satupun hati yang tak terluka bila ditinggal begitu saja. Tapi aku akan tetap menjalani hidupku tanpa pernah lagi melihat kebelakang. Jadi berhentilah menangis. Ini bukan sebuah perjanjian yang kita lakukan pada siapapun. Tak ada yang berhak menghakimi kita bila pernikahan putrimu tak kunjung kalian terima.

Bersabar sajalah, Karena penguasa semesta lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Dan percayalah, Putrimu ini, sekalipun terluka aku pasti akan tetap baik-baik saja. Tak apa bila mungkin setelah ini aku akan menghabiskan malamku dengan airmata. Tapi aku yakin ini tak akan selamanya. Ijinkan aku berbenah diri dan hati. Jangan lagi menuntutku sesegera mungkin membawakan kalian calon menantu. Kalau memang waktuku sudah tiba, tanpa perlu mencari, yang sudah dipilih Tuhan pasti akan saling dipertemukan.

Kini biarkan aku menjalani hidupku dengan lega. Tanpa perlu terbeban lagi dengan perihal kapan atau dengan siapa. Suatu hari nanti akan kutukar rasa kecewa dan malu kalian dengan airmata bahagia. Berhentilah mengkhawatirkan masa depan. Karena kita punya Tuhan yang tak akan main-main dengan harapan. Jadi bersabarlah dan tunggu saja. Aku pasti melunasi hutangku untuk membahagiakan kalian. 

Ini bukan perkara sekarang atau nanti. Tapi ini tentang ku temukan dia yang tak akan datang untuk mengurai cerita yang sama seperti sebelumnnya. Tak ada hal baik yang bisa dengan mudah ditemukan begitu saja bukan?. Jadi, beri aku waktu. Kupastikan pada kalian, bahagiaku tak akan pernah ditukar Tuhan. Mungkin saja aku hanya belum sampai ditempat perhentian. Nanti, bila sudah kudapatkan. Dua nama yang sejak awal memang akan disatukan. Pasti akan mendapati pertemuan tanpa pernah sepakat untuk saling melepaskan.


"...semua diatur indah pada waktunya. Waktu yang tepat sesuai rencanaNya..." http://www.vemale.com/inspiring/lentera/14971-saat-aku-gagal-menikah.html


Monday, October 5, 2015

Kembalilah, Aku Masih Belum Mau Menyerah.

Dan kini kita kembali bertemu. Setelah ribuan penyangkalan keluar dari mulutku. Tentang betapa aku tak lagi menginginkanmu. Ternyata perkara cinta tak semudah itu. Aku, dengan cemas dan rindu kembali dipertemukan denganmu. Adakah kamu memiliki rindu sebesar aku? Entahlah, tapi yang aku tahu ternyata jutaan rinduku bermuara padamu.

Seakan telah menemui Tuannya. Rinduku menjinak dan tak lagi menyiksa dadaku. Kamu, masih saja semenarik dulu. Suaramu masih saja sanggup meruntuhkan hati sikeras kepala ini. Aku, bisa begitu tegak berdiri dihadapan dunia, tapi berlutut tak berdaya dihadapan senyummu. Aku menyerah, ternyata cintaku tak kunjung sirna. 

Kamu, definisi dari rasa sakit yang ternyata tak ingin aku lepaskan. Tak tahukah kamu, aku masih punya cinta yang sama besarnya saat dulu kamu berlalu. Pergi tanpa pernah perduli aku yang masih bemain dengan kenangan yang dibangun olehmu. Sudahkah dia yang kamu katakan lebih dariku meninggalkanmu? Berlalulah darinya, ada aku disini yang tak akan pernah menyerah (lagi).

Kalau mungkin mereka bilang yang terbaik tak akan datang dua kali. Tapi untukmu, aku si yang terbaik ini, rela kembali berkali-kali. Kumohon, berhentilah padaku saja. Tidakkah kamu lelah berpindah-pindah? Bukankah cinta yang luar bisa tidak datang begitu saja? Dia lahir dari dua hati yang sama-sama tak ingin menyerah. Dibentuk dengan susah payah dan ditempa berbagai masalah. Sungguh, hanya aku yang akan sanggup bertahan sedalam itu untukmu. 

Bila dengan usaha aku tak kunjung bisa. Maka ijinkan aku mengalahkanmu dengan doa. Agar runtuh langit keangkuhanmu. Biar patah semua gerbang pertahananmu. Sungguh, denganmu aku benar-benar tak ingin menyerah. Tak bisakah matamu hanya melihat padaku saja? Padaku yang tak kunjung ingin berlalu darimu? Disini, ada hati yang bersimbah rindu. Ada cinta yang menangis pilu.

Katakan saja kamu ingin yang seperti apa. Gadis manja yang merangkulmu penuh tawa bahagia, atau wanita dewasa untuk tempatmu berbagi keluh kesah? Asal itu untukmu aku rela melakukan apa saja. Beri aku waktu. Padaku kamu akan tahu rasanya mendampingi seorang ratu. Kamu akan mengerti seperti apa rasanya jadi raja dihatiku.

Kamu akan tahu, bahwa perjalanan denganku adalah hal termenarik yang tak pantas kamu lewati. Entah musim gugur ataupun semi, asal aku yang mendampingimu kupastikan semua akan jadi menyenangkan untuk kamu jalani.  Berlalulah darinya. Aku akan melunasi perpisahanmu dengan pendampinganku yang setara dengan rasa bahagia. Percayalah, kamu definisi rasa sakit yang benar-benar tak ingin aku lepaskan.

"Terkadang aku tak sanggup untuk mengingat semua kenangan indah kita dulu."
http://baru-terupdate.blogspot.co.id/2013/07/kata-romantis-buat-mantan-pacar.html







Wednesday, September 16, 2015

Jangan Banyak Tanya dan Tunggu Saja. Aku Sedang Berusaha Jadi Sebaik-baiknya Pribadi Untuk Ibu Dari Anak-Anakmu Nanti.

Kamu, kumohon berhentilah bertanya ini itu. Bukan Tak mau, aku hanya merasa belum mampu. Biarkan aku mengambil waktu untuk mencerdaskan diri dan hati. Menjadi wanita yang matang untuk masa depanmu nanti. Menjadi ibu yang bukan hanya mampu melahirkan anak, tapi menciptakan generasi yang kelak membuat hari tua kita dipenuhi dengan rasa bangga. Bukankah anak yang hebat dilahirkan oleh wanita cerdas? Maka dari itu kumohon bersabarlah. Bila sudah yakin, ku pastikan padamu aku akan berdiri dibarisan paling depan untuk memasuki perjalanan hidupmu. Nanti.

Karena sejatinya pernikahan kelak bukan hanya tentang kita 'kamu dan aku', melainkan tentang sebuah keluarga, dan meneruskan apa yang sudah dibina kedua orang tua kita sebelumnya. Ijinkan aku mempersiapkan diri menjadi istri yang selalu bisa jadi tempatmu pulang dan menumpahkan cerita tentang apa yang terjadi diluar sana. Menjadi sosok yang selalu bisa menenangkan hatimu. Menjadi wanita yang cakap mengambil alih semua tugas ibumu.

Jangan terburu-buru agar kelak sesal tak pernah kita temui karena sudah saling memilih. Beri aku waktu, mungkin akan agak sedikit lama. Karena aku ingin jadi sebaik-baiknya ibu bagi anak kita. Karena aku yakin, bila yang kamu tawarkan bagiku itu cinta yang sebenar-benarnya, bukankah dia tak akan mudah sirna begitu saja? Jadi bersabarlah, yang memang ditakdirkan bersatu pada akhirnya akan menemukan jalan untuk saling mengikat tanpa pernah berniat melepaskan.

Jangan tanya tentang cinta, aku tak akan mungkin berlari sejauh ini, kalau bukan untuk nama yang sudah begitu melekat dihati. Jangan ragu, aku sungguh mencintaimu. Jangan bimbang, untukmu walaupun sulit aku akan berjuang. Karena denganmu, aku tak ingin gagal lagi.

Ada jutaan doa kulantunkan bagi kita saat aku berlutut dihadapan sang pencipta. Kamu, bila ditulis dalam kata demi kata maka mungkin aku adalah penulis terbaik didunia. Atau jangan-jangan Tuhan saja akan tersenyum kecil saat wanita yang sangat kaku ini mampu mengungkapkan jutaan puisi terindah tentang betapa aku telah jatuh dalam cinta saat waktu mempertemukanku dengan kamu.

Jadi kumohon jangan ragu dan tetaplah menunggu. Tak ada orang lain, aku hanya ingin kamu. Seperti anak kecil yang mempersiapkan kado terindah bagi orang tuanya. begitulah aku yang ingin memberi yang terbaik bagimu dari setiap apa yang aku punya. Kelak, bila waktunya sudah tiba, aku bisa dengan bangga melingkarkan tanganku pada lenganmu. Dan menunjukan pada dunia. Akulah wanita terbaik dan terberuntung yang akan memenuhi buku hidupmu dengan pendampinganku. Karena itu kumohon padamu sayang, bersabarlah.


"Dengan hati, kita mampu melihat yang tak terlihat, Dengan hati, kita mampu mendengar yang tak terdengar." http://www.katakatagambar.com/2013/10/kata-kata-bijak-cinta-sedih-romantis.html


Friday, September 4, 2015

Untukmu Mama, yang Selalu Berucap Tidak Usah

Ma, tak banyak memang yang bisa kuberi untukmu. Tapi bolehkah aku sedikit berusaha membahagiakanmu? Berhentilah untuk selalu berkata "Tidak usah, mama masih bisa." Sungguh, aku sendiripun tahu, sejak aku kecil memang tak pernah kudengar terlontar dari mulutmu tentang kekurangan, atau bahkan hanya sekedar mengeluh lelahpun kau tak pernah. Tapi mama, aku tahu sekuat apapun dirimu, bukankah manusia selalu punya batas? Kecuali cintamu padaku. Untuk hal yang satu itu, aku selalu tahu.

Mama, memang tak bisa ku janjikan banyak hal untukmu. Tapi selagi aku bisa, ku mohon biarkan aku disini dan memelukmu. Mencoba memperhatikan apapun yang kau perlu. Sungguh mama, aku mencintaimu tanpa melihat seperti apa dirimu. Aku ingin selalu ada didekatmu, tanpa perduli seberapa tua usiamu.

Tahukah mama, bahwa ada satu hal yang selalu membuatku tersiksa setiap kali melihatmu? Itu adalah saat aku sadar setiap harinya kau selalu bertambah tua. Pendengaranmu sudah tak sebaik dulu. Penglihatanmu pun memudar. Daya ingatmu pun sudah sering kali membuat kita berdebat kecil. Untuk hal itu aku mohon maaf mama. Maaf untuk sabarku yang kurang selama ini untukmu. Tapi percayalah, aku punya cinta yang luar biasa. Aku hanya bingung bagaimana cara mengungkapkannya.

Terkadang aku marah saat mama harus terkena air panas ditangan ketika pagimu berusaha kau isi dengan membuatkan aku sarapan. Sungguh mama, bukan karena aku tak lagi cinta. Tapi aku hanya berusaha memastikan, dalam pelukku kau baik-baik saja. Aku juga sangat marah, saat mama telat meminum obat. Bukan.. bukan aku tak sayang. Aku hanya takut hal buruk terjadi padamu.

Aku juga marah saat mama menelponku dikantor, dan berkata ingin berjalan-jalan ditaman. Aku marah, sangat marah. Kumohon tunggulah akan ku ambil cuti untuk menemanimu seharian ditaman. Masih ingatkah mama saat kudapati rumah kosong? Kurasa mama pasti sudah lupa. Tapi aku, untuk sakitnya, masih hafal luar biasa. Kau menghilang. Aku kacau, seperti kehilangan nafas. Hampir mati rasanya saat aku tak mendapatimu dimana-mana. Keamanan komplek pun mengantarmu pulang, mereka bilang kau tak tahu jalan pulang. Hanya fotoku disakumu yang membuat mereka tahu kemana harus membawamu. Aku tak ingin hal itu terulang lagi. Aku tak ingin kehilanganmu. Sungguh..

Jadi kumohon mama, berhentilah berucap mama tidak apa-apa. Karena aku tahu, kau sedang tak baik-baik saja. Aku ingin tahu semua hal tentangmu. Sehat dan sakitmu. Semua hal yang kau mau. Semua hal yang kau perlu. Ku mohon mama, biarkan aku mencintaimu dengan caraku.

Aku tak akan bosan, untuk melewati setiap malam mendengar segudang ceritamu yang setiap harinya hampir sama. Atau sekedar menerima teleponmu saat kau lupa dimana kau letakan kacamata. Aku juga tak akan bosan melihatmu tersenyum malu saat sadar ikat rambut yang seharian kau cari ternyata melekat dirambutmu. Percayalah, aku tak akan bosan.

Jangan sedih mama, aku tak akan mengeluh sama sekali saat kau lupa menaruh garam dalam masakanmu. Atau menyajikan roti yang berwarna agak gelap karena hangus. Aku benar-benar tidak akan mengeluh. Dari dulu sampai saat ini makanan yang berasal dari tanganmu selalu sanggup membuatku kenyang. Tapi bisakah kugantikan tugasmu? Bukankah sudah waktunya aku yang menyiapkan semuanya? Bukan karena kau sudah tak berguna. Untuk kata-kata ini bisakah mama berhenti mengucapkannya? Kau bukan hanya berguna. Aku bahkan membutuhkanmu disetiap gerak langkahku. Karena itu, aku ingin kau selalu baik-baik saja.

Tahukah mama, saat kau melakukan hal konyol kemudian salah tingkah karena takut aku memarahimu. Aku sangat ingin memeluk dan mencium keningmu. Tapi aku terlalu kaku untuk itu. Aku hanya bisa berkata. Kumohon jangan ulangi lagi. Apapun yang selalu membuat kesulitan  atau sakit kumohon jangan lakukan lagi..

Aku sangat menyayangimu. Namamu selalu tertera jelas dalam ingatanku. Jadi tetaplah disini agar aku selalu bisa memastikanmu baik-baik saja. Hidupku memang tak sempurna, tapi saat kulihat senyummu mengembang menyambutku pulang, itulah saat dimana aku merasa lengkap semua. Jangan bersedih mama, aku akan selalu cinta. Tak perlu berfikir kau tak berguna, karena sungguh, kaulah alasan ku bahagia. 

Putrimu, 
yang tak sanggup jauh darimu.



"Jika seorang anak berusaha membongkar kebohongan ibunya, yang ditemui hanyalah rangkaian kisah pengorbanan sang ibu." (J.R.)  https://sasakala80.wordpress.com/2012/10/10/untuk-ibu-tercinta/




Monday, August 31, 2015

Bersabarlah, Tak Ada Perjalanan yang Tidak Bisa Disentuh Ujungnya.

"Cie.. Jones.."

"Cie Perawan tua/bujang lapuk.."

"Pilih-Pilih sih kamu.."

Mereka lucu. Padahal tak terlalu mengenalmu. Tapi seolah tahu akan seperti apa hidupmu nanti, bila sampai saat ini kamu masih saja sendiri. Padahal kamu bahagia ditempatmu dengan caramu. Menikmati hari tanpa harus ada kekasih disisi. Tak perlu geram, sebaiknya berusahalah berbahagia agar kamu tak pelak menggantungkan harapanmu untuk bahagia pada jodohmu. Sungguh, dia yang nanti hadirpun bukan budak yang harus mati-matian membahagiakanmu.

Tenang saja dan tetaplah berbahagia. Karena Tuhan juga tak akan pernah mangkir atau memalingkan wajahNya dari hidupmu jadi berhentilah mencemaskan komentar mereka yang nyatanya tak benar-benar mengerti seperti apa sulitnya kamu melangkah. Ini bukan tentang siapa yang lebih dulu. Tapi ini tentang menemukan yang paling tepat dan tak akan mengkhianatimu untuk alasan apapun.

Tak ada yang salah bila kamu tak lantas dengan mudah memulai lagi setelah perjalanan panjangmu genap kamu lalui. Kamu yang sebelumnya melewati beratnya hari untuk menata hati saat dia yang dulu sanggup membuatmu yakin untuk tak mencari lagi ternyatapun pergi. Mungkin, bukan juga karena tak ada lagi satupun orang yang mengingini, tapi hanya sekedar berupaya untuk tak lagi salah menempatkan hati.

Percaya saja, kamu istimewa meski tak seperti mereka yang menghabiskan malam minggunya dengan jutaan gombal yang membuat pipi merona. Tak perlu juga kamu iri atau merasa diri jadi yang paling menyedihkan hanya karena tak ada yang mengajakmu kencan. Bukankah dengan teman kamu juga masih bisa bersenang-senang?

Anggap saja ini waktu yang diberikan bagimu untuk berbahagia tanpa harus menghadapi berbagai drama cinta. Ada banyak hal baik menunggu didepan sana. Bukankah jauh lebih baik kamu mempersiapkan diri sebaik-baiknya pribadi, untuk dia yang cintanya lebih dewasa dibandingkan terus mengasihani diri sendiri karena tak kunjung dipertemukan dengan sang pujaan? 

Diapun mungkin ditempatnya sedang berdoa untuk sesegera mungkin dipertemukan dengan kamu yang memang telah disediakan Tuhan untuk diajaknya menua bersama. Kamu dan dia ditempat yang berbeda. Mungkin sedang sama-sama berusaha menjadi yang selalu bisa diajak memperjuangkan banyak mimpi bersama, untuk masa depan yang layak bagi kalian berdua. Juga bagi cinta yang tak akan pernah luluh lantah hanya karena salah paham tak bermakna.

Sungguh.. hidupmupun sempurna. Meski tak didampingi oleh siapapun untuk saat ini. Bersabar sajalah, karena Tuhan selalu menjadikan semua indah pada waktunya. Tak perlu cemas, mereka yang saat ini seolah bahagiapun tak lantas duduk bersebelahan dalam pelaminan mereka. Bila waktu ini diberikan bagimu untuk merajut asa tanpa harus memikirkan siapa-siapa, Tak ada yang lebih indah bila kamu bisa mengisinya dengan tawa bahagia yang hadir sampai kelak pencapaian yang paling kamu nantikanpun akhirnya tiba.

Tunggu saja.. sekarang ataupun nanti asalkan cinta yang hadir tak akan putus lagi semua penantian panjangmupun akan terbayar lunas tanpa ada yang perduli seberapa sendirinya kamu selama ini. Anggap saja kamu sedang bercengkrama dengan rahasia yang memang masih belum juga mau keluar dari tempat persembunyiannya. Dengan begitu bila kelak tanganmu telah sanggup menggapai, maka kamu tak akan begitu saja melepasnya. Jadi teruslah bersabar. Karena sejatinya, tak ada perjalanan yang tak sampai pada ujungnya. 


Padahal, menyanggupi permintaan orang lain dengan terpaksa sebenarnya membuatmu cepat lelah - bahkan kadang merasa bersalah. http://it.avatar-nusantara.com/2015/05/06/jika-diri-sendiri-saja-masih-kerap-berduka-yakinkah-kamu-mampu-membuat-orang-lain-bahagia/




Friday, August 28, 2015

Aku Tahu Kalian Berhak Bahagia Bersama, Tapi Bisakah Kalian Tak Mengajakku Untuk Menjadi Satu-Satunya Saksi yang Terluka?

Mungkin inilah hari terburuk dalam hidupku. Oh tidak juga. Sebelumnya ditempat yang sama kamu juga pernah membuat luka. Saat dia hadir dan mengambil hatimu dari genggamanku. Membuat mu melupakan aku yang dulunya selalu mengisi hari-harimu.

Sore ini. Aku terpaku saat menatap wajahmu ada didepan pintu. Wajah yang dulu selalu membuatku tak pernah kehabisan cinta untuk ku berikan tanpa jeda. Percayalah, sampai detik ini sama sekali tak ada yang berubah. Aku masih cukup mencintaimu. Aku masih sanggup memaafkanmu lebih tulus dari yang kamu mau. Dulu aku memang pernah marah tapi tak lantas buatku sanggup begitu saja membuangmu dari pikiranku

Kamu tersenyum. Andai kamu tahu. Ada luapan rindu yang ingin ku tumpahkan dalam pelukmu. Ku pikir kamu datang untuk memperbaiki semuanya. Tapi ternyata kamu hanya membangunkan sipemimpi ini dari tidur panjangnya. Kamu menanyakan kabar dan menjabat erat tangan ini yang dulu ku pikir akan jadi tempatmu memasang cincin. Ada undangan merah hati terulur dari tanganmu. Aku gemetar menerimanya. Terpampang dengan jelas foto kalian disana. Kamu dan dia yang dulu kamu pastikan hanya akan jadi teman selamanya.

Aku tersenyum getir. Mengucapkan selamat yang harusnya kamu tahu itu basa basi terburuk yang pernah kulakukan dihadapanmu. Kamu pamit. Membawa semua yang selama ini ku bangun sendirian. Angan yang tak kunjung menemukan perhentian. Punggungmu berlalu. Dan kali ini benar-benar tak boleh lagi kuharapkan kembali.

Aku hilang arah. Habis semua rasa bahagia yang dulu ku harap Tuhan masih punya cara untuk mengembalikannya. Aku hanya sibodoh yang tak ingin pergi dari tempat dulu aku bertahta. Seperti menunggu yang tak pernah minta ditunggu. Seperti berharap pada yang tak pernah memberikan harap. Seperti berusaha menggenggam yang mati-matian ingin melepaskan .

Tak ada yang salah. Kamu dan diapun tak salah. Tak ada yang salah kurasa bila ada dua orang yang saling cinta merajut asa bersama. Tapi bisakah kalian tak mengajakku menikmati itu dalam ratap yang tak bisa kukendalikan? Bila mau pergi harusnya pergi saja. Tak perlu datang hanya untuk memamerkan betapa cinta kalian sangat sempurna.

Dan kamu sayang.. Sudah matikah nuranimu untuk mengerti bahwa tak ada seorangpun yang akan baik-baik saja saat harus dipaksa menyerahkan apa yang benar-benar ingin dimilikinya? Bila memang tak bisa lagi kembali untuk menetap disini, tak bisakah kamu mengurungkan niat menyapaku kembali hanya untuk menyiram asam pada luka yang masih basah dan menganga ini?

Maaf kalau aku tak bisa datang. Tak mungkin aku akan baik-baik saja saat harus melihat kalian saling berjanji sehidup semati. Karena dulu itu juga yang pernah kamu rencanakan saat semua cerita masih hanya tentang kita berdua. Kurasa sudah cukup kusimpan kenangan yang tak pernah lagi kamu pertimbangkan. Berbahagialah dengan apa yang sudah kamu rencanakan. 

Entah bagaimana aku nantinya. Bukankah mata Tuhan tak pernah tertutup walau sekejap saja? Dia pasti tahu seperti apa bahagiaku nantinya. Aku tak akan lagi menunggumu disini. Hati yang pernah mencintaimu dengan tulus ini juga pasti akan bahagia. Meski tak tahu akan dipertemukan dengan siapa. Asalkan aku mau sedikit ikhlas dan berusaha, Pasti Tuhan juga hadiahkan cinta yang tak kalah dengan kalian berdua.

Dan kini, padamu yang dulu pernah memintaku menemani sampai akhir masa. Kuharap kamu tak akan pernah menyesal karena telah menyakiti situlus yang tak pernah kehabisan cinta. Dan berharap selalu bisa membuatmu bahagia. Percaya sajalah.. Aku juga pasti akan bahagia..


"Silahkan menangis sepuas anda, tetapi jangan terlalu lama. Karena sesungguhnya anda harus berbahagia.." http://www.vemale.com/relationship/love/19399-putus-karena-pacar-selingkuh-berbahagialah.html