Monday, March 30, 2015

Ajak aku untuk berjuang bersamamu

Ajak aku untuk berjuang bersamamu..

Karena bagiku jauh lebih indah menghadapi semuanya bersama 
dibandingkan aku harus menunggumu dipuncak
Tanpa aku tahu apa yang sebelumnya telah kamu lewati 
dan apa yang telah kamu tinggalkan dibelakangmu

Biarkan aku ada disisimu entah dalam keadaan baik atau terburukmu
Biarkan kita saling menguatkan dan bertelut dalam iman 
Saling berpegangan saat kenyataan seolah ingin memisahkan 
Biarkan kita saling memeluk 
saat keadaan seakan memaksa kita untuk menyerah menghadapi perjalanan kita
Dan kumohon.. Jadikan aku bagian dalam setiap rencanamu

Mungkin semuanya tidak akan seindah bayangan yang ada dibenak kita
Mungkin dunia akan terasa menghimpit kita
walaupun kita sendiri tahu dunia tak pernah membenci ataupun berpihak
Mungkin akan ada banyak orang menginginkan kita saling menyakiti
Tapi saat itu semua diijinkan Tuhan terjadi dalam kebersamaan kita
Maka berjanjilah untuk tidak saling menyerah
Berjanjilah bahwa sedetikpun kamu tidak akan melepaskan tanganku
Berjanjilah bahwa sesulit apapun keadaan kita
Kamu tidak akan menukar hatiku dengan yang lain
Bila itu kamu lakukan 
Aku sendiripun akan memberikan segenap hatiku menjadi bagian yang utuh dalam dirimu
Melengkapi setiap yang kurang dan kosong dalam hidupmu

Bukankah kita masing-masing tidak akan dengan sengaja meremukan tulang rusuk kita?
Maka biarkan aku menjadi bagian yang pernah hilang darimu
Menjadi tulang rusuk yang tidak akan pernah kamu remukan dengan sengaja..








Friday, March 27, 2015

Karena pada akhirnya kamu hanya perlu ikhlas dan melepaskan

Suatu hari nanti akan ada satu hati yang menghampirimu
Bersikeras untuk tetap ada disampingmu
Memperjuangkan setiap kebersamaannya denganmu
Mengobati semua yang terlanjur terluka

Tidak peduli berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk pulih
Tidak peduli berapa banyak penolakan yang diterimanya darimu
Dia akan tetap bertahan
Menunggumu menyerah dan memberikan kesempatan baginya untuk memulihkan semuanya
Mematahkan setiap batasan yang dibuat hatimu 
Melalui doanya kepada Yang berkuasa atas setiap hati

Tidak perlu terburu-buru memulihkan hatimu
Ingatlah, bahwa bumi juga butuh waktu untuk kering setelah semalaman hujan 

Biarkan dia mempertahankanmu dalam setiap perdebatan
Karena bila pada akhirnya dia mampu bertahan 
Dan melewati setiap penolakanmu
Dia tidak akan dengan mudahnya melepaskanmu





Friday, March 20, 2015

Masih Kamu

Pagi ini masih dengan doa yang sama. Bukan meminta pada Tuhan tentang sesuatu hal tapi aku hanya mau bertanya. Kenapa harus ada dua orang yang begitu saling menyayangi tapi tidak mampu saling memiliki?

Aku sudah berusaha memulai kisah yang baru, kebiasaan baru dari orang yang baru tapi belum juga aku temukan ada yang lebih baik atau paling tidak sama seperti kamu. Apa kamu sendiri sudah memiliki dia yang baru, sesuai dengan keinginan kamu dan pastinya lebih baik dari aku? Jangan jawab, aku tidak begitu mau tahu. Entah sudah kamu temukan ataupun belum tapi aku masih merasa bagiku, kamu masih lebih baik dari mereka semua yang hadir setelah kamu.

Aku masih lebih merasa nyaman saat membayangkan kebersamaan kita.. Andai kamu tahu, hal yang paling ingin ku lakukan saat mereka yang datang setelah kamu melukaiku adalah bersandar dipundakmu, menangis dipelukmu sekedar menceritakan bahwa aku benar-benar belum menemukan sosok itu, 'dia' yang kamu katakan lebih baik dari kamu.

Entah harus menyalahkan siapa. Apa ini karena kamu yang terlalu idealis, aku yang terlalu realistis atau papa yang terlalu kritis? Atau jangan-jangan takdirnya yang terlalu sadis?

Diamlah disana, akupun akan diam ditempatku. Biarlah kita saling memperhatikan dari kejauhan atau mungkin sesekali selipkan namaku dalam doamu seperti aku yang selalu menyebut namamu dalam hembusan doaku. Tidak ada yang tahu akan seperti apa kita nantinya. Mampu bersama dan merobek batasan atau berlari pada rumahnya masing-masing tinggal didalam hingga kamu dan aku mampu saling melupakan. Seperti apapun itu marilah kita saling memaafkan. Anggap saja aku sudah gagal mencintaimu dengan cara terbaik menurut pandanganmu.

Sekalipun kini kita bersikap seperti tak pernah saling mengenal tapi ingatlah seburuk apapun keadaan kita saat ini. Kamu dan aku pernah tertawa dan merasa bahagia untuk alasan yang sama, Menyanyi dan menari dengan lagu yang sama. Menangis untuk kesedihan yang sama. Dan pernah sama-sama saling memperjuangkan sekalipun pada akhirnya kita saling melepaskan.

Aku masih bisa merasa begitu merindukanmu. Saat jemari lembutmu memainkan gitar dan mulut manismu menyanyikan aku lagu-lagu yang entah kenapa sejak saat itu, itulah lagu kesukaanku. Andai bisa ku tukar waktumu dengan apa yang ada padaku, aku berjanji akan ku tukar! Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu sedikit lebih melihatku daripada semua ke idealisanmu. Aku cuma ingin bersama. Mendampingimu, memegang tanganmu, berjuang, tumbuh dan menua bersama.

Tapi nyatanya kamu menghalauku. Menghalau kami, 'aku dan cintaku'.



Wednesday, March 11, 2015

Kamulah miliknya yang teristimewa

Siang ini aku sempat melihat postingan seorang teman (perempuan) yang memaki betapa sibuk ayahnya mencampuri semua urusannya termaksud jodoh. Aku pernah ada dititik itu. Percayalah. Saat kamu sadar bahwa itu salah, butuh waktu seumur hidup untuk menghapus perasaan bersalahmu. Seperti aku sekarang.

Ayah, papa, bapak, abah, babeh, daddy, father, papih atau apapun sebutanmu bagi dia, dialah satu-satunya laki-laki yang tidak akan pernah sanggup melihat airmatamu mengalir. Dialah orang yang paling bahagia saat kamu mulai hadir dan tumbuh dalam rahim ibumu. Mengusap perut ibumu, untuk merasakan bahwa kamu ada disana. Hidup, tumbuh, bergerak dan sangat dicintainya. Dia menanti dengan cemas saat ibumu bertaruh nyawa menghadirkanmu kedunia. Dia yang membesarkanmu dengan segala yang dimilikinya. Cinta, kasih sayang, waktu, harga diri, tenaga, materi semua dia curahkan hanya untuk dapat selalu melihatmu dalam keadaan baik dan bahagia.

Dia yang selalu menganggap gadis kecilnya harus selalu dilindungi. Didepanmu dia memang tidak pernah mau menangis. Karena dia tahu dia harus jadi pribadi yang kuat, tegar dan gagah saat menghadapi masalah yang terjadi denganmu. Dia sadar bahwa dia harus tetap jadi rumah yang kokoh untuk menyambutmu pulang saat kamu mulai menjauh darinya. 

Dia mungkin membentakmu saat kamu melakukan kesalahan. Tapi percayalah dia tidak membencimu. Dia hanya tahu bahwa diluar sana ada banyak hal yang sangat membahayakan untukmu. Dan dia tahu bahwa diluar sana tidak ada yang mampu dipercaya untuk menjagamu dengan sepenuh hati selain dirinya sendiri.

Dan saat kamu mulai memilih teman kencanmu dia mulai merasa khawatir. Dia mulai mengintip dari balik jendela saat teman priamu mengantarmu pulang kerumah. Memastikan bahwa kamu pulang dalam keadaan baik. Dan saat pria itu menemui ayahmu untuk memintamu menjadi bagian dari hidupnya. Ayah mulai memasang sikap dingin dan banyak bertanya. Dia hanya sekedar ingin menandakan bahwa tidak mudah untuk mengambilmu darinya. Karena dia tahu hal yang tidak mudah diraih berarti istimewa. Dan kamulah hal istimewa yang dimiliki kemudian harus dilepaskannya. Percayalah, apapun yang dilakukannya, dia hanya ingin memastikan bahwa dia akan menyerahkan putri kecilnya ketangan pria yang tepat. 

Tuesday, March 10, 2015

Sisi Lain Penulis

Banyak temen yang setiap kali ketemu sama aku sekarang selalu bilang. "Lu berubah yah sekarang? Cewek banget!!"

Hahaha.. Mereka bener banget. Banyak yang berubah dari aku sekarang. Aku sendiri bingung kenapa sekarang bisa berubah. Apa motivasi aku buat berubah aku sendiri gak ngerti. Mungkin karena lelah di panggil abang ganteng. Hahaha

Dulu setiap kali aku nanya sama temen "Dimata lu gue ini kaya gimana sih?" Pasti mereka bakal bilang cewe yang kaya cowo atau cowo yang terperangkap dibadan cewek. Aigoo.. aku cewe tulen hey.. -_-

Oiya bicara soal aku yang dulu. Selain tomboy dulu aku juga ceroboh dan panikan (sekarang masih sih) apalagi kalo lagi jalan terus tiba-tiba temen aku nyeletuk "Poni lu mon!" oh Tuhaaaann.. Ini secara spontan aku pasti langsung nyari kaca buat benerin poni. Soalnya beberapa orang bilang jidat aku lebarnya ampun-ampunan dan mengganggu pemandangan. Kan parah kan -_-

Sangkin tukang paniknya aku sampe punya kejadian memalukan. Ceritanya bener-bener konyol dan kejadiannya pas lagi sama mantan aku yang waktu itu masih jadi gebetan. Sebenernya sih ini aib. Tapi aku positif thinking ajah, Semoga orang-orang bisa belajar dari kesalahan aku. #tsaaah 

Waktu itu dating ketiga aku sama si dia. Asli deg-degan bangeettt.. soalnya tumben-tumbenan dia ngajak makannya ditempat romantis udah gitu dia pakaiannya rada rapih gak kaya biasanya yang cuma pake T-shirt dan aku juga menyesuaikan dong yah..  Haaaaahhh *pipi merah*

Pas jalan dari parkiran ke restaurantnya dia ngegandeng aku kaya biasalah. Terus tiba-tiba hape aku bunyi. Aku buru-buru ngelepasin tangan dari gandengannya dan ngubek-ngubek tas aku buat nyari hape. Mama is calling!! Sangkin buru-burunya ngambil tuh hape aku gak sadar kalo dompet koin (ini selalu aku siapin kalo pas makan diemperan, buat pengamen) aku keluar dan jatoh kelantai. Tapi bukan itu masalahnya, bukan dompetnya yang jadi masalah. Tapi isinya..  -_-

Aku gak sempet angkat telpon dari mama. Muka aku waktu itu pasti merah banget karna nahan malu.

Aku lupa pasang resleting dompetnya. Kalian pasti udah bisa tebak kan apa yang terjadi. Yup!! Isinya berantakan kemana-kemana. Jatuh kelantai dan memecah keheningan malam itu. (di dramatisir dikit) Semua orang ngeliat kearah aku. Dan yang lebih parah lagi dia langsung mungutin koin-koin yang bertaburan itu. -____-  Asli!!!! Itu moment paling buruk sepanjang masa pedekate. Aaarrrggghhh!!! 

Kayanya dia paham aku malu. Akhirnya dia ngajak aku pergi dari situ ke restaurant pancake kesukaan aku. Sepanjang jalan aku diem ajah. Malu, sedih, bete, ngerasa apa gituuuuu. Aku berkali-kali nyalahin diri sendiri.

Pas sampe di restaurant dia berusaha ngeyakinin aku buat gak malu. Dia berusaha bilang ke aku itu ke gak sengajaan yang wajar jadi gak perlu terlalu dipikirin. Tapi aku ga bisa. Akhirnya setelah minum aku minta pulang.

Gak lama setelah kejadian itu kami jadian dan setelah jadian dia bilang klo waktu insiden dompet aku jatuh itu sebenernya dia udah mau ngutarain perasaannya cuma momentnya gak pas. Kalian bisa bayanginkan. Itu sangat menyedihkan -_-

Tapi gapapa deh. Namanya juga gak sengaja, dia juga bilang itu bukan masalah besar dan gak perlu dibesar-besarkan. Cuma yang pasti semenjak itu aku gak pernah mau lagi lupa pasang resleting. Entah resleting apapun itu~



Friday, March 6, 2015

Yang Tak Bisa Saling Memiliki

Pagi ini tiba-tiba keingetan gitu sama kisah masa lalu.
Ada yang pernah sayang banget sama seseorang tapi gak berani bilang,cuma bisa mengagumi dalam diam dan setelah saling tau tapi gak bisa saling memiliki karena beberapa alasan gak?
Aku pernah! Dan itu rasanya... fiuuhh.. hahaha

Ini kejadian pas aku masih kerja di salah satu perusahaan transportasi swasta. Posisi aku sebagai staff operasional hotel. Agak melenceng dari jurusan pendidikan sih yah. Hahaha skip!

Aku sama dia sama-sama kerja diarea front liner. Tiap hari ketemu, saling tegur sapa. Sesekali saling ejek. Awalnya sih biasa aja. Gak ada yang spesial dari itu semua. Dia termaksud orang dengan predikat menyebalkan dihotel itu. Laki-laki tapi judes! 
Tapi anehnya aku gak pernah dijudesin sama dia. Cie ciee~~

Bisa ngeliat dia setiap hari dan ngeliat senyum manisnya dia. Uuuuhhh.. itu anugerah! (Serius ini)
Kadang pas jam makan siang aku sama dia suka ketemu gitu di lift. Terus makan siang bareng deh. Gak banyak yang bisa diobrolin sebenernya. Dia  tipe orang yang gak terlalu banyak ngomong. Dan aku tipe orang yang kaku lidahnya kalau berhadapan sama orang yang menurut aku spesial (kaya dia gitu).

Oh iya. Aku belum cerita yah kenapa aku bisa sayang sama dia. Jadi pas valentine (terserah deh mau dibilang norak) dia ngasih aku coklat. Ga dalam keadaan romantis sih sebenernya waktu ngasih. tapi semenjak itu aku kepikiran terus sama dia.

Apalagi, dia sering banget bertingkah unik. Tiba-tiba dateng nyusul aku makan sambil marah-marah kecil kenapa aku gak ngajak dia makan bareng. Terus nungguin aku pulang padahal gak janjian pulang bareng. Ngasih jaketnya pas naik motor karena aku gak pake jaket. tiba-tiba pas lagi ngobrol dia ngasih aku cilok (kalian harus tau. Ini cemilan kesukaan aku *info penting*) padahal aku gak tau dia bisa tau darimana aku suka makanan itu.

Semuanya manis. Tapi gak semua hal manis bisa berakhir indah. Tiba-tiba aku harus menetap dihotel yang beda sama dia. Masih diseputaran daerah thamrin sih. Tapi gak tau kenapa buat aku itu jauh!
Kita mulai jarang komunikasi. Sama-sama sibuk ditempat masing-masing. Entah sama-sama saling melupakan atau gak. Dan 4 bulan setelah itu aku keluar dari pekerjaanku dan bekerja ditempatku yang sekarang.

Sampai suatu hari dia nelpon dan ngajak ketemu. Ternyata rasanya masih sama. Cuma mengendap ajah. Dan bisa kembali naik kepermukaan saat kami ketemu lagi. Kaget! Tujuan dia ngajak aku ketemu ternyata cuma mau bilang. I love you. Hahaha

Itu kata-kata paling manis yang pernah dia bilang. Tapi gak bisa. Kami beda kepercayaan. Dan aku sudah jadi milik orang lain. Jauh sebelum kenal dia. Dan dia tau itu. 

Unik memang. Terkadang kita bisa menjalin hubungan dengan seseorang tapi kita membayangkan dan begitu menginginkan orang lain. Kedekatan kami berakhir gitu ajah. kami sama-sama tau kalau saling sayang. Tapi tau juga kalau gak bisa nyatu. It's okay.. cinta kan gak harus saling memiliki..